OneNewsNusantara | Adana – (6/10/2024) TEKNOFEST 2024 telah selesai diselenggarakan pada tanggal 2-6 Oktober di Bandara Şakirpaşa di Adana, Turki. Festival yang menampilkan berbagai acara termasuk pertunjukan udara, pertunjukan sains, Teknofest Discovery Game, atraksi simulasi, lokakarya pendidikan dan stan aktivitas mitra tahun ini berhasil membuka lebih banyak kategori kompetisi dibandingkan dengan tahun sebelumnya
Dalam lingkup TEKNOFEST 2024, ada sekitar 788 ribu 161 tim dan lebih dari 1 juta 600 ribu pesaing yang terdaftar tahun ini ke kompetisi teknologi yang diselenggarakan dalam 46 kategori utama dan 117 sub-kategori telah bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Salah satu dari peserta kompetisi ini adalah Tim Maverick yang terdiri dari 3 mahasiswa Indonesia dan 1 mahasiswa Ethiopia yang sedang menempuh pendidikannya di Turki dan berhasil meraih juara. Mereka yang tergabung dalam satu tim itu diantaranya adalah Muhammad Abdan Syakura (Kocaeli University), Ammar Abdurrauf (Marmara University), Lina Zulaikah (Istanbul Technical University), dan Robera Tadesse Gobosho (Kocaeli University). Tim tersebut ikut berpartisipasi dalam lomba Hackathon yang diselenggarakan oleh T3AI, dengan proyek aplikasi penunjang belajar bahasa Turki bernama Dildash (Dil Arkadaşı). Aplikasi ini dirancang khusus untuk pelajar Internasional yang belajar di Turki, membantu mengatasi kendala bahasa yang sering menjadi penghalang dalam studi mereka.
Berawal dari inspirasi dan pengalaman pribadi serta persoalan yang dialami oleh setiap mahasiswa Internasional yang sehingga mendorong pengembangan aplikasi ini. Banyak yang kesulitan melanjutkan kuliah karena tantangan bahasa, dan Dildash berfungsi sebagai “guru pribadi” yang siap membantu menjawab pertanyaan dan berlatih berbicara tanpa rasa malu. Dalam lomba Hackathon yang berlangsung selama 48 jam, Tim berhasil menyelesaikan prototype aplikasi meski harus mulai dari nol dan dengan waktu tidur yang minimal.
Aplikasi ini memiliki dampak positif tidak hanya bagi pelajar Internasional tetapi juga bagi masyarakat lokal melalui peningkatan kemampuan berbahasa Turki di kalangan orang asing. Kriteria penilaian proyek meliputi kebutuhan pasar, sustainability finansial, dan implementasi teknologi. Di dasari dengan keoptimisan tim yang tinggi untuk dapat menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga terkait di Turki serta penggunaan teknologi terkini seperti retrieval augmented generation (RAG) untuk memperbaiki jawaban dari language model yang menjadi poin plus Tim Hackathon Dildash berhasil menempatkan posisi di podium juara.
Kemenangan ini membuka peluang magang di beberapa perusahaan terkemuka dan diharapkan dapat memotivasi mahasiswa Indonesia untuk terus belajar dan berpartisipasi dalam lomba-lomba seperti ini. “saya ingin membuat wadah untuk teman-temen pelajar Indonesia yang ada di Turki terutama yang kuliah di bidang engineering untuk belajar bersama dan mengikuti perlombaan-perlombaan seperti Teknofest yang mengasah skill di bidang masing-masing, dan meskipun tantangan menyelesaikan proyek dalam waktu singkat sangat besar, kerja sama tim menjadi kunci sukses kami.” Ungkap salah satu dari mereka dalam wawancara singkat.
Teknofest merupakan ajang yang luar biasa bagi pelajar untuk mengembangkan inovasi, dan harapannya Indonesia dapat mencontoh langkah ini untuk meningkatkan minat dalam bidang teknologi. Mereka beserta tim juga berencana membuat wadah untuk mahasiswa Indonesia di Turki agar dapat belajar bersama dan mengikuti perlombaan teknologi lainnya demi mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional.
Penulis : ( PPI Dunia )