OneNewsNusantara | PPI DUNIA- Direktorat PPM PPI Dunia bidang Pelestarian Lingkungan menggelar diskusi panel melalui Webinar Bumi Lestari yang bertajuk Regulasi dan Prospek Restorasi Lahan Pasca Tambang di Indonesia secara online pada hari Sabtu, 16 November 2024.
Narasumber webinar ini adalah Bapak Ir. Edy Nugroho Santoso yang merupakan Direktur Pengendalian Kerusakan Lahan, KLH/BPLH dan Bapak Hirmas Fuady Putra, Ph.D yang merupakan Dosen Ekologi dan Sumberdaya Tumbuhan Departemen Biologi, FMIPA, IPB University, Bogor. Webinar ini dimoderatori oleh Agiel Laksmana Putra yang merupakan Mahasiswa Ahlul Bayt International University Iran.
Kegiatan webinar ini dibuka secara resmi oleh Direktur Direktorat PPM PPI Dunia yang diwakili oleh Kepala Bidang Pelestarian Lingkungan Ibu Ni Wayan Wardani. Selanjutnya, para narasumber diberi waktu untuk menyampaikan materi yang telah disiapkan. Materi pertama mengenai prospek restorasi lahan pasca tambang di Indonesia disampaikan oleh Bapak Hirmas Fuady Putra.
Materi yang disampaikan oleh beliau adalah terkait penelitian yang telah dilakukan. Beliau memaparkan hasil penelitian terkait agregat tanah yang mengalami perubahan setelah penambahan partikel lempung kaolin. Penambahan partikel lempung kaolin, yang bergabung dengan bahan organik, meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air. Hal ini berkontribusi pada perbaikan struktur agregat tanah, bahkan mencapai tingkat yang hampir setara dengan tanah hutan alami.
Proses ini penting dalam upaya konservasi tanah pasca tambang. Salah satu temuan utama adalah bahwa tanah tanpa penambahan kaolin memiliki tingkat erosi yang tinggi.
Namun, setelah penambahan kaolin pada konsentrasi tertentu, erosi tanah dapat berkurang secara signifikan, meningkatkan stabilitas tanah yang sangat penting dalam proses reklamasi. Bapak Hirmas Fuady Putra menekankan pentingnya keseimbangan antara konservasi tanah dan kehilangan air dalam reklamasi lahan pasca tambang.
Selain itu, salah satu tantangan terbesar dalam reklamasi lahan pasca tambang adalah ketidakjelasan waktu yang tepat untuk memulai proses reklamasi. Beberapa kegiatan tambang berhenti dalam jangka waktu lama, namun reklamasi baru dimulai bertahun-tahun kemudian, sehingga sulit untuk memantau dan mengelola lahan tersebut dengan efektif.
Penelitian ini memberikan panduan untuk reklamasi yang dapat memperbaiki kualitas tanah dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.
Materi kedua mengenai regulasi restorasi lahan pasca tambang disampaikan oleh Bapak Edy Nugroho Santoso. Beliau mengawali dengan menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2020, reklamasi merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemegang izin tambang.
Reklamasi harus dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disetujui, disertai dengan pelaporan berkala untuk memastikan kelancaran proses tersebut.
Reklamasi yang sukses membutuhkan pengelolaan yang cermat terhadap zona perakaran serta pengendalian pencemaran air. Dalam praktiknya, hal ini harus dilakukan dengan teknik pertambangan yang baik agar dampak lingkungan bisa diminimalkan. Salah satu isu yang diangkat adalah adanya penambangan yang dilakukan di luar area izin yang telah ditetapkan.
Hal ini tentu menyulitkan proses reklamasi dan pemantauan. Pengelolaan air dan limbah yang buruk juga berpotensi memperburuk kerusakan lingkungan dan menambah tantangan dalam proses reklamasi. Bapak Edy Nugroho Santoso menjelaskan bahwa pengelolaan limbah tambang yang buruk dapat menyebabkan pencemaran, terutama jika kapasitas penampungan air tidak mencukupi.
Oleh karena itu, tindakan pemulihan yang tepat diperlukan untuk mengatasi dampak negatif dari pencemaran tersebut. Di akhir penyampaian materi, beliau menekankan bahwa proses reklamasi lahan pasca tambang memerlukan perencanaan yang matang dan pelaksanaan tepat waktu.
Perusahaan tambang wajib mematuhi peraturan yang berlaku dan memastikan reklamasi dilakukan dengan standar yang benar, agar dapat mencapai keseimbangan antara tanah yang telah dibuka dan lahan yang berhasil direklamasi.
Webinar yang dihadiri oleh lebih dari seratus peserta ini, disertai diskusi panel yang sangat aktif dari peserta. Sejumlah pertanyaan dilontarkan oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti kalangan akademisi, swasta dan juga pemerintah.
Para peserta memberikan feedback positif dengan diselenggarakannya kegiatan ini. Diharapkan webinar ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya penelitian dan perencanaan yang tepat dalam upaya reklamasi lahan pasca tambang, serta perlunya komitmen dari pihak terkait untuk memulihkan kondisi lingkungan secara berkelanjutan.
Penulis : ppi dunia